TRADISI NGUSABA TEGEN DESA ADAT YANGAPI SEBAGAI RASA SYUKUR ATAS SUMBER DAYA ALAM YANG DIBERIKAN TUHAN
Tradisi di pulau bali sangat beraneka ragam sehingga setiap daerah di bali memiliki keunikannya masing-masing. dengan adanya berbagai kebudayaan di bali akan menjadi cirikhas bali itu sendiri. dibalik tradisi yang melimpah terdapat antusias masyararakat untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan tersebut menjadi tiang utama kebudayaan bali ajeg dan lestari. khususnya masyarakat Desa Yangapi.
Desa yangapi terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. desa yangapi merupakan desa kecil yang berada di pelosok kota Bangli. desa yangapi memiliki alam yang masih asri dan sejuk, minim polusi serta masih memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tekstur tanah di desa yangapi tergolong bagus untuk bercocok tanam seperti, untuk menanam padi, durian, coklat, kopi, sayur hijau, dan pisang. itulah beberapa tanaman mayoritas penduduk desa Yangapi. penduduk desa yangapi memiliki mayoritas pekerjaan sebagai petani. Terdapat satu tradisi unik di desa Yangapi yaitu tradisi Ngusaba tegen.
Ngusaba tegen di desa yangapi rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali. ngusaba Tegen merupakan upacara yang dilakukan masyarakat desa yangapi guna untuk pengucapan rasa syukur kehadapan tuhan. awal mula terlaksanakannya ngusaba tegen ini yaitu dari cerita tetua di desa yangapi yang mengatakan desa Yangapi pada masa itu mengalami gagal panen secara keseluruhan yang mengakibatkan ekonomi masyarakat desa Yangapi menurun. hal tersebut yang menyebabkan masyarakat yangapi menjadikan umbi-umbian, buah hasil kebun sendiri tanpa membeli sebagai rasa syukur kepada tuhan dan meminimalisasi terjadinya gagal panen. kegiatan ngusaba negen dilakukan mengelilingi desa dengan memikul banten tegenan. penduduk laki-laki memikul banten tegenan sedangkan penduduk wanita membawa banten gebogan.
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan banten tegen-tegenan yaitu, yang pertama. sangket. sangket merupakan kayu kopi yang dibentuk seperti kail sangket berfungsi untuk menahan buah yang nantinya akan diletakan di banten tersebut, banyak sangket yang diperlukan yaitu sebanyak dua buah untuk satu banten tegen-tegenan. yang kedua yaitu, batang pohon pisang (gedebong). gedebong digunakan untuk menancapkan buah-buahan dan umbi-umbian, gedebong di atasnya akan ditusuk sangket yang tadi telah disediakan. Yang ketiga, yaitu bambu. bambu nantinya akan dipotong kecil-kecil dan menyerupai tusuk sate, fungsinya yaitu untuk menusuk buah dan nantinya akan ditusukan pada gedebong yang telah disediakan selain untuk tusuk buah bambu juga digunakan sebagai tempat untuk memikul banten tegenan. yang keempat yaitu, tali. tali berfungsi untuk mengikat sangket pada bambu yang nantinya akan digunakan sebagai tempat memikul banten tegenan. yang terakhir yaitu, bantalan. bantalan berfungsi untuk melindungi pundak dari rasa sakit karena perjalanan yang akan ditempuh lumayan jauh.
dengan adanya ngusaba negen masyarakat mendapatkan kegembiraan dan berkumpul dengan semua lapisan masyarakat desa. hal tersebut menjadi nilai tambah untuk masyarakat mempererat tali persaudaraan. dengan adanya antusias masyarakat dalam menjaga kebudayaan daerah masing-masing akan menyebabkan budaya di daerah tersebut tetap terjaga dan lestari.
Komentar
Posting Komentar