PEKERJAAN SAMPINGAN ATAU SATU-SATUNYA JALAN MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP : PANEN BUNGA PACAR DI TENGAH HIRUK PIKUK SINGARAJA

           Petani sampai saat ini masih dipandang sebagai pekerjaan sampingan setiap orang. Data penduduk yang mayoritas merupakan pekerja kantoran menjadikan petani dipandang sebelah mata. Kota Singaraja adalah salah satu kota yang menjadi incaran bagi pendatang dan penduduk lokal bekerja dan melanjutkan studi. Jarang terlihat sepetak sawah di pusat kota Singaraja, pemandangan hanya dihiasi gedung pencakar langit dan kabel yang saling membentang untuk menghiasi kota. Banyaknya polusi membuat kota Singaraja sangat panas sehingga sulit mencari ruang untuk udara yang bersih. 

                 Beranjak dari hiruk pikuk kota terdapat sebuah lahan yang berisi bunga pacar air yang berbunga setiap hari. lahan ini berada di desa Sambangan. Berbeda dengan sebagian orang yang menjadikan profesi petani menjadi pekerjaan sampingan pasangan suami istri I Ketut Arsana dan Ni Luh Alit Ratna Ningsih menjadikan petani sebagai pekerjaan utama atau satu-satunya pekerjaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka pada pagi mereka menggunakan waktunya untuk memanen bunga pacar, bunga pacar memang harus dipanen pada pagi hari, karena akan menjaga kesegaran bunga pacar. sebuah karung yang diikat di pinggang dan topi yang digunakan untuk menutupi keringat mereka, menjadi senjata bagi mereka untuk melawan kerasnya hidup. satu tetes keringat akan terbayarkan jika harga bunga pacar naik sedangkan jika bunga pacar turun air keringat mereka kadang dibayar dengan air mata. tidak ada jalan lain lagi selain bertani jika tidak bertani pekerjaan apa yang bisa diambil, ucapnya sambil beristirahat. 

                Dengan kegigihan pasutri itu mereka bisa menyekolahkan anak mereka yang baru berada pada jenjang SMA. Canda tawa terus mereka pancarkan sambil memetik satu persatu bunga pacar. hingga akhirnya bunga pacar tersebut habis dan dikumpulkan menjadi satu. perbedaan pemanenan bunga pacar di singaraja dengan luar singaraja yaitu pada penggolongan bunga. di luar kota Singaraja bunga digolongkan dengan warna. setiap karung diisi dengan warna bunga yang berbeda sedangkan di singaraja satu karung diisi dengan berbagai jenis bunga tanpa menggolongkan warna. setelah semua bunga terkumpul menjadi satu pasangan pasutri tersebut bergegas untuk pulang 

              Esai ini memberikan pengajaran bahwa tidak ada yang namanya pekerjaan sampingkan melainkan segala pekerjaan adalah pekerjaan utama. Profesi petani yang dianggap sebelah mata ternyata mampu memberikan kehidupan bagi sebagian masyarakat yang memang tidak memiliki pekerajaan. dengan bertani berbagai aspek diperkenalkan mulai dari, sosial, ekonomi, dan kebersamaan.  

                    

Komentar